Polda Metro Jaya kembali menangkap dua orang anggota ormas Khilafatul Muslimin yang berperan sebagai tokoh penting. Mereka ditangkap di Bandar Lampung, Lampung. Keduanya tiba di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta. Mereka tiba dikawal ketat oleh pihak kepolisian. Penyidik menemukan puluhan ribu data induk anggota atau warga yang tergabung dalam ormas Khilafatul Muslimin se-Indonesia. Data ini ditemukan saat penggeledahan kantor pusat Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung, Lampung.
“Dan kita temukan disitu data induk warga Khilafatul Muslimin se-Indonesia yang sampai sore ini kita temukan berjumlah mencapai puluhan ribu,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulfan. Data itu digunakan untuk membuat nomor induk baru. Nantinya data tersebut akan digunakan untuk menggantikan e-KTP yang diterbitkan pemerintah Indonesia. Mereka juga sudah nembuat Nomor Induk Warga atau NIW yang digunakan Khilafatul Muslimin untuk menggantikan e-KTP yang diterbitkan pemerintah Indonesia.
Penyidik juga menyita komputer di kantor pusat Khilafatul Muslimin dan akan diperiksa tim terkait. Selain itu, brankas besi sebanyak empat unit berisi uang tunai senilai Rp 2,3 miliar juga turut disita. Penyidik pun akan mendalami asal dari uang senilai Rp 2,3 miliar itu.”Itu kami dalami dulu ya yang jelas itu ditemukan di brankas di kantor pusat Khilafatul Muslimin dan itu dana dari ormas ini. Itu belum bisa saya sampaikan (sejak kapan dikumpulkan uang tersebut) detail itu kan nanti,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Penggeledahan kantor Khilafatul Muslimin juga dilakukan di kantor yang berada di sejumlah daerah seperti Bekasi dan Medan. Penyidik juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya selebaran maklumat terkait khilafah dan buku-buku bultein serta majalah terkait Khilafatul Muslimin kemudian beberapa atribut ormas Khilafatul Muslimin, dokumen, komputer yang terkait Khilafatul Muslimin yang sekarang sudah dibawa tim yang terntu akan dilakukan pemeriksaan oleh tim.