Pada umumnya kejahatan penipuan telfon / sms dikategorikan sebagai tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh tersangka untuk mendapatkan keuntungan dari korban berupa transfer uang / pulsa .
Modus penipuan lewat Telefon / SMS memang semakin beragam dan aksi penipu pun semakin canggih. Namun ada beberapa hal yang bisa kita cek dan masyarakat lakukan untuk memastikan apakah anda sedang ditelepon penipu atau tidak adalah :
1. Menolak menutup telepon untuk ditelepon balik
Apabila anda menerima telepon dari pihak atau institusi tertentu, dan dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk menerima telepon, kamu berhak untuk tidak melanjutkan pembicaraan atau meminta untuk ditelepon kembali di lain waktu.
Kalau lawan bicara menolak untuk menutup telepon atau tidak mau menelepon kembali di waktu yang berbeda, kamu patut mencurigai hal ini. Jangan lengah dan perhatikan apa yang dibahas lawan bicara. Kalau penelepon adalah penipu, mereka akan memanfaatkan situasi dengan meneruskan pembicaraan, menekanmu dengan desakan yang mengancam atau menakut-nakuti dan seakan-akan harus diputuskan saat itu juga. Kalau hal itu terjadi, segera putuskan hubungan telepon dan hubungi pihak Kepolisian untuk mengonfirmasi hal ini.
2. Terdengar tidak meyakinkan
Anggaplah anda mengangkat telepon dari nomor asing yang mengaku sebagai pihak tertentu, lalu menyampaikan bahwa akun rekening anda terdeteksi melakukan transaksi mencurigakan, padahal kamu nggak melakukan transaksi, dan nggak ada transaksi apa pun yang tercatat.
Hal pertama yang bisa kamu perhatikan adalah bagaimana cara mereka menyampaikan hal tersebut. Biasanya penipu berbicara secara gak profesional, cara bicaranya terbata-bata dan bertele-tele, serta mengarahkan kamu untuk melakukan sesuatu tanpa memberikan kesempatan buat kamu untuk berpikir panjang.
Jangan panik, anda harus tetap tenang dan berpikir jernih, tutup telepon dan segera hubungi pihak Kepolisian untuk melakukan konfirmasi. Kalau perlu, kamu bisa melakukan blokir sementara pada kartu rekening kamu.
3. Meminta kode OTP dan data pribadi
Kode OTP sering menjadi incaran para penipu. Tentu saja, karena kode OTP atau one-time password ini dibutuhkan salah satunya untuk verifikasi saat menghubungkan akun tertentu ke gadget baru.
Banyak penipu yang mengaku sebagai pihak tertentu dan meminta kode OTP dengan berbagai alasan agar bisa mengakses akun Jenius milik korban dari gadget mereka dan pada akhirnya mengambil alih akun tersebut.
Nggak hanya kode OTP, penipu biasanya juga meminta data-data pribadi lainnya seperti PIN, password, informasi di kartu, nama ibu kandung, dan lainnya. Dengan memiliki akses ke akun anda serta data-data pribadi kamu, penipu bisa mengambil uang dan melakukan tindakan ilegal dengan mengatasnamakan kamu.
Karena itu, jangan pernah memberikan kode OTP dan data pribadi ke siapa pun yang mengaku-ngaku sebagai pihak tertentu.
Agar masyarakat terhindar dari kejahatan penipuan telpon/sms kepolisian menghimbau untuk:
- Hindari menerima telfon dari nomor yang tidak dikenal
- Jangan langsung percaya apabila ada telfon / sms mengatakan anda mendapatkan hadiah / undian
- Jangan langsung percaya / panik apabila ada penelfon melakukan ancaman terhadap orang terdekat yang anda kenal
- Jangan langsung mengirimkan uang / pulsa apabila ada permintaan / ancaman melalui telepon
- Jangan pernah mengirimkan Kode OTP dan Data Pribadi